Idealis. Bagaimana jika diksinya dialihposisikan sebagai, Menempatkan diri pada posisi yang sepantasnya—setelah memantaskan diri—sebagai formasi penghargaan terhadap doa dan ikhtiar—yang terbaik. Toh kalau memang gawang yang ‘idealis’ katamu itu tidak ditembus bola nya, berarti memang tidak yang terbaik, simple. Lalu kembali berikhtiar, untuk pelbagai hal yang tersebut lagi-lagi: idealis. “Lalu beritahu hingga kerikil sebongkah apa kakimu itu tak lagi menang dari sandungan?” –...
Zawalus samsyi, menghabisi petang Kopi hitam ufuk barat itu, mengisi ambang perempat cangkir Sekiranya mampu menanggung percakapan, Mengiringi cerita Kamu tahu dunia? Mereka: konversionalis itu, menjelma pujangga tanpa arah Menanggung alih manusia-manusia selayak remah Tidak pun ada menapaki keseluruh ranah Ah, berat. Kintamani mu tak sepadat tanah Kamu tahu rindu? Memburui waktu untuk kembali bertemu Membawa sebuku percakapan, atau setidaknya, berjabat tangan Hai,...