#MasaKini

August 26, 2011

Sedikit nyelekit, kalau bicara tentang #MasaKini itu ibarat Lup. Apa juga diperbesar. Kalau di telaah..

Galau.
Mengapa kata galau begitu eksis dan melegenda? Putus galau, jadian galau, LDR galau, jomblo juga galau. Jadi biar ga galau gimana? Karena gue pemanteng Timeline twitter, ga siang pagi malem subuh saur sampe lebaran apa juga ngupdate Galau. (Nb: gue ga bilang gue ga pernah galau). Gini loh ya, hidup udah susah ditambah galau, kalau mau galau ya mbok galau milih Harvard atau MTI, Dirut Pertamina atau Chairman Unilever, minimal ya Justin Bieber apa Taylor Lautner lah.
Sesungguhnya galau menurunkan kinerja otak, melemahkan jiwa, menjelekkan wajah.
Oke, (Sekali lagi gw ga bilang gue ga pernah galau ya), perlukan galau di expose di social ntetworking? Anak muda jaman sekarang selalu makan cinta. Meding makan fettucini, enaknya jelas. Apalagi yg di Pizza hut. 35.000. Mozarella cheese nya sexi abis. Ngomong-ngomong masalah fettucini ga nyambung, jadi kita balik lagi ke galau. Kronisnya, account-accout jejaring sosial juga khusus ngebahas kata itu beserta quote-quote yg justru semakin menjerumuskan (inget, gue ga bilang gue ga pernah galau). Misalnya account (ga boleh frontal) trus (gamau frontal) sama account (jangan frontal ah!). Coba deh ya liat ke depan, masa depan masih panjang. Alangkah bagusnya kita lebih mikir pendidikan, keluarga, temen-temen. Mikirin galau! Liat tuh Obama, ga pernah doi menggalau ria, apalagi sampe update friendster.

Terus ada lagi, jomblo.
Sengenes apakah jomblo? Semenyedihkan apakah jomblo?
Entah di twitter atau facebook, fs juga, kayaknya orang jomblo tuh lebih melarat dari orang panti jompo. Yaelah gan, biasa aja kali. Malah justru asik (bagi gue), bebas merdeka ga ada yg ngatur-ngatur, jempol ga keriting efek dari bbman/smsan 24 jam. Kalo gitu caranya, 7 tahun pacaran bisa diprediksikan jari tangan berpotensi buntung, sirosis hati akibat cemburu bertahun-tahun. Yang udah pacaran berapa lama juga bakal putus, jadi apa gunanya mertahanin sesuatu yg kita bakal terlanjur jatuh disitu sedangkan kita tau bakal putus di akhirnya. *nangis sambil ngelap ingus*
Lagi-lagi di twitter, orang jomblo selalu di ceng-cengin. Karena gue juga jomblowoman, gue ga suka. Misalnya account (duh ga boleh frontal), atau ga (frontal bacok). Toh kalau ditelaah lebih jauh, pacaran jaman sekarang kan hemmm yaa uummm gitu deh yaa. Udahlah liat reality aja deh, jomblo itu pilihan kok.

Yang terakhir,
Mengapa twitter tidak jauh dengan buku diary? Mengapa facebook 11-11,5 dengan album foto?
Kembali ke diri 'mereka' masing-masing ya mempergunakannya buat apa. Ini sama aja kaya orang yg perang atau ngobrol di Personal Message BBM. buset! kolom chat segede itu ga cukup? Walaupun ga ada mudarotnya bagi gue, tapi jangan (maaf ya), jangan inisialnya A (ALAY) gitu kan bisa. Benar-benar yah, #MasaKini udah menyimpang. Apa juga disalahgunakan. Belum aja miniset jadi celemek makan. Coba deh kembali ke jaman-jaman Friendster.
"i LuVh yOu 4lL. . ! !"
yah walaupun A degradasi jadi angka 4, mungkin keypad hp lagi error aja kali ya. kita positif positif aja.
"Pending pending! cuma di R doang :( kapan writting a massage jadi LED red light? huft. gue ga kuat kaya gini"
Tweet paling legendaris masa kini.

Terakhir, motivator dari gue, "Sesama umat manusia, stop jadi galau-mania, apalagi wanita, Nanti Ibu Kartini bangkit dari kubur. Sesungguhnya orang move on masuk surga."





Salam sejahtera sehat sentosa

A S T R I D

You Might Also Like

1 comments

About Me

Astrid Astari

Female, 25 years old

Books shelf at a tea room;

sometimes I write there


Get Into A Spoon of Mine

Get Into A Spoon of Mine