Solo Backpacker Solo - Yogya, 2017
July 20, 2017Sebuah tulisan tentang perjalanan backpacker kemarin, Solo – Yogyakarta. Yha jadi isi dm instagram saya cukup diramaikan dengan message pertanyaan: “Kak sendiri?” “Kak kok sendirian?” “Kak backpacker kemana?” “Kak ikut…”. Kira-kira intinya seputar itu. Ya betul, backpacker sendiri. Kok sendiri? Karna lagi kepingin sendiri. Yea explain a lot. Mungkin berbagai filosofi yang sekiranya bisa menjawab pertanyaan tersebut perihal alasan solo backpacker bisa ditemukan di alinea-alinea berikutnya.
Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta |
Bu Lastri, Bu Suminem, Bu Muji |
"Ini sih lihatnya kemana, mbakyu?" |
Pak Narso dan Bu Istri |
Mie Toprak |
Bersama Bu Istri dan Pak Toto |
Taman Sriwedari |
Kios Buku Mbak Yuli, Jual/Beli Buku Baru dan Bekas |
Karna bahagia itu sederhana :) |
Panas jebret hari itu mulai menjinak. Cahaya tipis matahari sore berpendar memantulkan bayangan tubuh perempuan yang menggendong carrier 35L dan tas kamera di pundak kanan. Destinasi selanjutnya yaitu Kampoeng Batik Laweyan. Solo memang sangat terkenal dengan batiknya. Tak heran kalau kampung batik menjadi salah satu wisata yang selalu muncul ketika kamu mengetik keyword di google “Wisata Kota Solo yang Wajib Dikunjungi”. Kampung ini ditandai dengan palang di depan gang pinggir jalan besar. Jalan kecil sepanjang gang diperbatasi dengan tembok putih usang menuju rumah-rumah warga dan pabrik batik itu sendiri. Di sebelah kanan jalan langsung terlihat salah satu Toko Batik terkenal berikut dengan ruangan produksi yang memang diperutukkan untuk ditonton oleh pengunjung. Saya hanya masuk sebentar, melihat ibu-ibu berkain sedang membatik begitu telaten. Saya pernah belajar membatik semasa SMA, tapi kalau tidak salah cantingnya malah beleber ke baju saya sendiri.
Sepeda Sore |
Ardi, Caca, Astrid, dan Zahra |
Singkat, namun mengharukan… :”)
:") |
Rumah Backpacker Yogyakarta |
Sugeng Enjang, Bu. |
Happiest traveler,
8 comments
YTH Astrid A. Dirgawijaya
ReplyDeleteSetelah melihat foto-fto dan membaca tulisan anda tentang sebuah perjalan mencari jati diri, belajar tentang kehidupan, ketenangan hati, senyum-sapa ramah, sampai kearifan sosial yang anda temuai dari ber back packer. Saya kagum kepada kehidupan yang telah mbak Astrid lalui. Tentang semua mimpi-mimpi anda semoga Allah meridhoi dan memberikan yeng terbaik untuk anda. Aamiin..
Tertanda
Prayogi Suharto
Wah Alhamdulillah, dan aamiin. Terimakasih :)
Deletesemangat buat mbak astrid.. :D
ReplyDeletebagus mbak tulisannya.. kebetulan besok sy jg mau solo backpacker ke kedua kota tsb
ReplyDeleteTulisannya menginspirasi, kapan mau traveling lagi seputar jogja? Mungkin bs jd partner trip 😆 rencana 21 nov mau kesana? 😊pengen backpacker solo tp ragu 😆
ReplyDeletewah sangat inspiratif sekali kakak astrid :)))
ReplyDeletekeren sekaliiii kak. kakak berani untuk solo traveling, yang aku masih saja ragy. padahal semua itu baik-baik saja setelah baca tulisan kakak. sangat menginspiransi sekali :))
ReplyDeleteBagus mba, sangat menginspirasi. Jalan-jalan bersinergi dengan budaya lokal.
ReplyDelete