Yha nulis terus yha. Ketauan banget pengangguranya. Gapapa. Sedikit ingin menyumbang opini dari apa yang sedang kerap dipermasalahkan khalayak kaum wanita. Based on my point of view—my way of living in any circumstances. Mungkin mas dan mba sudah sering baca berita, dengar kabar, pun mendapati postingan terkait "Catcalling". Catcalling, atau yang dimaknai sebagai: Pelecehan terhadap perempuan; melakukan hal-hal bertendensi seksual. Sebagian besar perempuan,...
Manifestasi dari realita perjalanan; ibarat melewati sebuah jembatan, kita lalu tersadar masih ada sejumlah orang yang bekerja sebaik-baiknya hingga kita mampu melintasi jurang dengan jurang. Prolog dari sebuah cerita, memulai tulisan saya tentang rasa syukur. Selasa siang di kota Hujan. Hari itu jadwal saya berangkat ke Kota Kembang perihal tes pencarian kerja. Satu hari sebelum hari-H, supaya bisa bermalam dahulu setidak-tidaknya. Perjalanan Bogor...
Malam hari, sebelas tiga puluh Membekam telapak tangan dalam poket sweater, terkepal Lamat-lamat terdengar lagu lawas dari kabel telinga. Temponya melangut Menapak tergontai, menendang kerikil pelan-pelan, menyeka kubangan sisa hujan Kembali memutar memori, Tentang dialog malam itu... Menanyakan dua tiga konflik yang sudah diulang-ulang, seolah sekadar meyakinkan Menagih konklusi yang akhirnya toh masih saja mengambang Lalu hadir sepasang lakon berdialog dalam satu diri,...
Sedikit anotasi terhadap sosial masyarakat Indonesia, dengan sudut pandang campuran. The Eloquency of Silence―Kefasihan dalam diam; barangkali pernah membaca kutipan dari Ivan Illich dalam bukunya Celebration of Awareness: “Kata-kata dan kalimat terdiri atas diam yang lebih bermakna daripada bunyi.” Kata-katanya orakel, ketika diam dapat dimaknai menjadi suatu dialog. Atau sebaliknya: dialog dengan bunyi yang bersahutan, namun kadang-kadang justru terdengar tidak berisi. Indonesia hari...
Yogyakarta, 2013. Pukul 14:30 hari itu lebih gelap berawan. Suatu perjalanan menuju Kabupaten Kulonprogo menumpangi bus tujuan Yogya – Wates. Bus nya reot, agaknya tidak untuk ditancap gas terlalu dalam, jelas knalpot nya berkerotak. Cat luar bus hijau lumut pudar, semakin memudar dengan motif kelupas: dibakar matahari. Bus itu tetap ramai penumpang, kebanyakan pedagang yang memborong sayuran, kletikan losinan. Dagangannya bercecer, memakan dua...
Tulisan saya kali ini sedikit membahas mengenai perspektif saya terhadap instrumen lingkungan sosial: orang-orang dan segala komplemen yang meliputinya, lalu koheransi dalam ekspresi ‘bersosialisasi’ di lingkungan kita berada. Ya, semoga tidak dipersepsikan unsur pencitraan di dalamnya. Waking up with plans. Bangun tidur (untuk muslim) lalu beranjak ambil wudhu, sholat shubuh. Di akhir memanjatkan doa, kemudian memanfaatkan spasi waktu antara doa dan menguap untuk...
Idealis. Bagaimana jika diksinya dialihposisikan sebagai, Menempatkan diri pada posisi yang sepantasnya—setelah memantaskan diri—sebagai formasi penghargaan terhadap doa dan ikhtiar—yang terbaik. Toh kalau memang gawang yang ‘idealis’ katamu itu tidak ditembus bola nya, berarti memang tidak yang terbaik, simple. Lalu kembali berikhtiar, untuk pelbagai hal yang tersebut lagi-lagi: idealis. “Lalu beritahu hingga kerikil sebongkah apa kakimu itu tak lagi menang dari sandungan?” –...
Zawalus samsyi, menghabisi petang Kopi hitam ufuk barat itu, mengisi ambang perempat cangkir Sekiranya mampu menanggung percakapan, Mengiringi cerita Kamu tahu dunia? Mereka: konversionalis itu, menjelma pujangga tanpa arah Menanggung alih manusia-manusia selayak remah Tidak pun ada menapaki keseluruh ranah Ah, berat. Kintamani mu tak sepadat tanah Kamu tahu rindu? Memburui waktu untuk kembali bertemu Membawa sebuku percakapan, atau setidaknya, berjabat tangan Hai,...
Memulai tulisan…. Yg sekiranya mungkin akan lumayan, sedikit banyak, cukup panjang. Blog saya kali ini perihal masa perkuliahan; dari awal sampai dengan saya memulai tulisan ini. Yha, monggo.. *stel playlist* Koes Plus; Koes Plus; Koes Plus lagi deh. SNMPTN/Tes masuk kuliah/Dan segala proses nya Astrid Astari, XII IPA F, SMAN 5 Bogor – “Anak perempuan kok berantakan banget kamu Trid!” “Mau kemana? Dispen...
Tentang sebuah kapal Berlayar memetaskan tali Meninggali labuhan Jauh Menjauh Awan hitam, kilatan yang berdentum Mereka tak berhenti Hanya memutar kemudi Menunggu basah Yg akan kering lagi Semakin jauh Tenang, namun menjenuh Tak untuk kembali Tak untuk berhenti Hanya saja menggurat lirih Menantikan basah Yg tak akan kering lagi. 10/06 ...
Dimulai dengan… menyamakan persepsi. Seperti ini. Have you ever been asked something like, “Lo kok suka kemana-mana sendirian sih?” Yang kemudian pertanyaan tersebut diikuti dengan alis penanya yang perlahan mengerenyit, dan diikuti imbuhan semacam “Kayak jomblo aja” ((Kayak jomblo aja)) Kebetulan gue tipe orang yg cukup sering ditimpa pertanyaan demikian. Emang karna gue suka, hobby, dan sering jalan-jalan sendiri. Entah itu sekedar ke...